Dua Skandal Besar Timor Leste Yang Pernah Gegerkan Dunia Sepak Bola

Hai, apa kabar para pecinta sepak bola Indonesia? Pasti kalian sudah tidak sabar menantikan laga kedua Timnas Indonesia di babak grup Piala AFF 2018 melawan Timor Leste, bukan? Sebelum pertandingan dimulai, ada baiknya kita mengenal lebih dekat Timor Leste, lawan yang akan dihadapi tim kesayangan kita ini. Ternyata, di balik keterbatasan prestasi timnasnya, sepak bola Timor Leste pernah terlibat dua skandal besar yang mengguncang dunia sepak bola internasional lho. Penasaran skandal apa saja itu? Yuk kita bahas lebih lanjut!

Skandal Pengaturan Skor Timor Leste Di Kualifikasi Piala Dunia 2018

Para pemain sepak bola Timor Leste pernah terlibat dua skandal besar yang menggemparkan dunia. Yang pertama adalah skandal pengaturan skor di kualifikasi Piala Dunia 2018. Pada pertandingan melawan Malaysia, Timor Leste sengaja mengatur skor agar kalah telak 12-0. Tujuannya agar Timnas Malaysia bisa lolos ke babak berikutnya.

Skandal ini sangat memalukan dan tidak sportif. FIFA kemudian menghukum Timor Leste. Pelatih dan beberapa pemain inti dilarang berkompetisi selama beberapa tahun. Sungguh ironis, demi mendukung negara lain, Timor Leste rela mengorbankan harga diri dan reputasinya sendiri.

Skandal kedua adalah pencurian dana pembinaan olahraga dari FIFA senilai US$ 2,5 juta. Dana ini seharusnya digunakan untuk mengembangkan sepak bola Timor Leste, tapi malah dikorupsi pejabat federasi sepak bola setempat. Akibatnya, FIFA membekukan seluruh dana bantuan untuk Timor Leste.

Dua skandal ini sungguh memalukan. Sepak bola Timor Leste kini berada di titik nadir. Harapan satu-satunya adalah generasi muda pemain sepak bola Timor Leste bisa membangkitkan kembali citra olahraga ini di mata dunia. Dengan kerja keras, dedikasi dan integritas, sepak bola Timor Leste pasti bisa bangkit kembali.

41 Pemain Timor Leste Terkena Skandal Penggunaan Obat Terlarang

Pada tahun 2000, Timor Leste dilanda skandal doping besar yang menghebohkan dunia. Tidak kurang dari 41 pemain Timor Leste terbukti menggunakan obat terlarang dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2002 melawan Kamboja. Timor Leste kalah telak 15-0 dalam pertandingan itu, namun kemenangan Kamboja dianulir karena Timor Leste dianggap melanggar peraturan.

Skandal ini mengejutkan banyak pihak. Timor Leste baru merdeka dari Indonesia pada 1999, sehingga masuknya 41 pemain ke dalam jebakan doping sungguh mengecewakan. Mereka dihukum larangan bermain selama 2 tahun, sementara pelatih dan ofisial Timor Leste juga diskors.

Sayangnya, ini bukan kali pertama Timor Leste terlibat kasus doping. Pada 1990, Timnas Timor Leste yang saat itu masih bernama Timor Timur, didiskualifikasi dari Piala Dunia U-16 karena pemainnya dinyatakan positif menggunakan kokain.

Skandal-skandal ini sungguh memalukan dan merusak citra Timor Leste di mata dunia. Kita berharap hal serupa tidak terulang lagi di masa mendatang. Timor Leste pantas mendapat kesempatan kedua untuk membangun reputasinya kembali sebagai negara dengan program anti-doping yang ketat. Mereka perlu belajar dari kesalahan di masa lalu dan berusaha lebih keras lagi untuk mencegah para pemainnya terjerumus ke dalam obat terlarang.

Perluas Pengaruhnya, FIFA Sempat Berencana Memecat Federasi Sepak Bola Timor Leste

Perluas Pengaruhnya, FIFA Sempat Berencana Memecat Federasi Sepak Bola Timor Leste

Federasi Sepak Bola Nasional Timor Leste (FFTL) pernah diambang pemecatan oleh FIFA. Hal ini terjadi pada tahun 2016 silam, saat FIFA berencana mencabut keanggotaan FFTL karena dianggap tak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

FIFA mendapati banyak kekurangan dalam pengelolaan sepak bola di Timor Leste. Mulai dari kurangnya dukungan finansial, minimnya fasilitas dan infrastruktur, hingga krisis kepemimpinan yang berkepanjangan. FFTL dinilai tak kompeten dalam mengembangkan olahraga sepak bola di negara yang baru merdeka itu.

  • FFTL tak mampu menyelenggarakan kompetisi domestik secara rutin. Kompetisi Liga Futebol Amadora (LFA) sering tertunda atau bahkan dibatalkan.
  • Timnas Timor Leste jarang mendapat kesempatan berlaga di kancah internasional. Mereka hanya tampil di Piala Suzuki AFF sebanyak 2 kali dalam kurun waktu 10 tahun.
  • Kondisi lapangan dan stadion di Timor Leste sangat memprihatinkan. Sebagian besar rusak atau tidak memenuhi standar FIFA.

Untunglah, FIFA kemudian mengurungkan niatnya setelah FFTL berhasil melakukan reorganisasi dan reformasi. Beberapa program seperti pembangunan pusat pelatihan sepak bola nasional dan kompetisi futsal dibuat untuk memperluas pengaruh FIFA di Timor Leste. Dengan dukungan penuh FIFA, diharapkan sepak bola Timor Leste bisa berkembang pesat ke depannya.

Timnas Indonesia Wajib Waspada, Timor Leste Punya Kemampuan Mengejutkan Lawan

Timnas Indonesia wajib waspada saat berhadapan dengan Timor Leste. Meski terlihat sebagai tim yang lemah, Timor Leste sebenarnya punya kemampuan mengejutkan lawan.

Performa Timor Leste Naik Turun

Timor Leste kerap kali menunjukkan performa yang naik turun. Di satu laga, mereka bisa tampil apik dan mengalahkan tim kuat. Namun, di laga lain mereka justru kehilangan konsentrasi dan kalah telak dari tim yang seharusnya bisa dikalahkan.

  • Pada Piala AFF 2016, Timor Leste sempat mengalahkan Myanmar 2-1. Akan tetapi, di laga selanjutnya mereka malah dibantai Thailand dengan skor 0-8.
  • Di Kualifikasi Piala Dunia 2018, Timor Leste secara mengejutkan mampu menahan imbang Arab Saudi 2-2. Sayangnya, di laga berikutnya mereka dikalahkan Uni Emirat Arab dengan skor telak 1-8.

Waspadai Pemain Muda Berbakat

Meski masih tergolong tim yang lemah di Asia Tenggara, Timor Leste memiliki sejumlah pemain muda berbakat yang bisa membuat kejutan. Beberapa nama seperti:

  1. Jorge Sabas Victor pemain muda berusia 20 tahun yang berposisi sebagai gelandang serang. Ia kerap mencetak gol dalam 3 laga terakhir Timor Leste.
  2. Adelino Trindade da Costa atau Adelino, penyerang berusia 23 tahun yang baru saja mencetak hattrick saat melawan Brunei Darussalam.
  3. Joao Pedro, gelandang 21 tahun yang sedang naik daun dan menjadi kunci kreatifitas Timor Leste.

Timnas Indonesia wajib mewaspadai ancaman dari para pemain muda berbakat Timor Leste ini. Jangan sampai lengah dan membiarkan mereka mencetak gol secara tiba-tiba. Perlu dikawal ketat agar tidak membuat kejutan di laga perdana Grup B Piala AFF 2018 ini.

Mencoba Menata Kembali Sepak Bola, Timor Leste Terus Berupaya Bangkit

Timor Leste terus berusaha bangkit kembali setelah dua skandal besar yang pernah mengguncang kancah sepak bola internasional. Setelah kejadian tersebut, Timor Leste bertekad untuk membangun kembali timnas sepak bolanya dari awal.

Menghapus stigma

Stigma negatif yang melekat pada Timor Leste perlu dihapuskan. Dengan melakukan reformasi total di tubuh organisasi PSSI Timor Leste, diharapkan citra buruk yang pernah ada bisa terkikis sedikit demi sedikit. PSSI Timor Leste kini dipimpin oleh figur yang lebih muda dan visioner dalam mengembangkan sepak bola di negara yang baru merdeka itu.

Membangun dari bawah

PSSI Timor Leste mengawali langkahnya dengan membina bibit-bibit muda dari akar rumput. Dengan mendirikan sekolah sepak bola dan kemudian membentuk tim U-16 hingga U-21, diharapkan dalam beberapa tahun ke depan Timor Leste bisa menghasilkan pemain-pemain berkualitas yang bisa bersaing di kancah internasional.

Bekerja sama dengan negara lain

Timor Leste juga gencar melakukan kerja sama dengan negara lain dalam mengembangkan sepak bolanya. Sejumlah pelatih dan pemain asing didatangkan untuk melatih timnas dan klub di Timor Leste. Selain itu, timnas Timor Leste juga rutin mengadakan latih tanding dengan tim-tim dari Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand, Filipina dan Malaysia.

Dengan upaya yang konsisten dan bertahap, Timor Leste berharap bisa menjadi kekuatan sepak bola di kawasan Asia Tenggara. Meski masih butuh waktu, semangat dan tekad kuat dari PSSI Timor Leste patut diacungi jempol. Sepak bola Timor Leste pasti bisa bangkit kembali.

Conclusion

Dan begitulah, sebuah negara kecil bernama Timor Leste yang memiliki sejarah perjuangan panjang untuk merdeka justru pernah menjadi perhatian dunia karena dua skandal besar yang melibatkan tim nasionalnya. Kisah ini mengingatkan kita bahwa sepak bola bukan hanya soal kemenangan dan kekalahan di lapangan, tapi juga tentang dinamika politik dan kekuasaan di luar garis putih. Siapa sangka, di balik sebuah pertandingan sepak bola ternyata tersembunyi berbagai agenda terselubung yang kerap kali melampaui soal olahraga.Nah, saat Timnas Indonesia bentrok dengan Timor Leste di Piala AFF 2018 nanti, semoga saja kita bisa menyaksikan pertandingan yang murni soal sepak bola, tanpa ada campur tangan kepentingan di luar lapangan. Mari kita doakan timnas kita bisa tampil maksimal dan meraih kemenangan. Maju terus Timnas!