Garuda Muda Kalah Dari Guinea: Gagal Lolos Ke Olimpiade Lagi

Kamu tahu rasanya gagal total? Tentu saja kamu tahu. Rasanya seperti ditampar di muka, ditendang di perut, lalu direndam di kubangan lumpur. Begitulah kira-kira perasaan pemain muda timnas Indonesia setelah kalah telak 0-3 dari Guinea di Kualifikasi Piala Dunia 2022 kemarin. Mereka sudah berjuang sekuat tenaga, tapi tetap saja kalah. Apa yang salah? Apa yang bisa dilakukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan? Yuk kita bahas bersama di artikel ini.

Permainan Timnas Indonesia vs Guinea

Garuda Muda, julukan Timnas Indonesia U-23, gagal melaju ke Olimpiade untuk kedua kalinya. Setelah kalah melawan Vietnam di babak kualifikasi sebelumnya, kali ini timnas harus mengakui keunggulan Guinea di babak kedua. Di laga yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, kedua tim bermain tanpa gol selama 90 menit. Guinea akhirnya menang lewat adu penalti 4-3.

Penampilan timnas dinilai kurang maksimal

Penampilan Garuda Muda dinilai masih jauh dari kata maksimal. Sejumlah pemain seperti Pratama Arhan dan Fernando Pamungkas kesulitan menciptakan peluang emas. Sementara itu, lini pertahanan kerap kecolongan dan memberikan ruang bagi pemain Guinea untuk mengancam gawang Ernando Ari Sutaryadi.

Kesempatan emas dari kedua tim

Guinea hampir saja mencetak gol di menit-menit akhir cedera waktu. Bah mencuri bola dari Nathan Tjoe-A-On dan berhadapan satu lawan satu dengan Ernando. Namun, Ernando mampu menghalau tembakan Bah.

Guinea mengancam gawang Indonesia di menit ke-53. Namun, tembakan Soumah masih diblok oleh Nathan.Sementara itu, Pratama Arhan mendapat kesempatan usai melakukan tusukan dari kiri. Sayangnya, tembakannya masih terlalu lemah dan dapat diamankan oleh kiper Guinea.

Hasil akhir yang mengecewakan

Hasil imbang tanpa gol selama 90 menit dan kekalahan lewat adu penalti tentu mengecewakan suporter Indonesia. Harapan untuk melaju ke Olimpiade kedua kalinya sirna sudah. Kekalahan ini menjadi catatan hitam bagi Timnas Indonesia U-23.

Peluang Emas Indonesia Gagal Lagi Lolos Ke Olimpiade

Garuda Muda sekali lagi gagal lolos ke Olimpiade. Padahal, timnas Indonesia U-23 sudah berjuang mati-matian di kualifikasi zona Asia tahap ketiga. Di laga terakhir melawan Guinea, mereka sebenarnya punya peluang emas untuk menang dan lolos otomatis ke Olimpiade Tokyo 2020.

Kesempatan Pertama: Pratama Tidak Bisa Melesakkan Gol

Pratama Arhan mendapat kesempatan emas setelah berhasil merebut bola di sayap kiri. Sayang, tendangannya masih terlalu lemah dan bisa diamankan oleh kiper Guinea. Padahal, jika bola itu masuk, skor menjadi 1-0 untuk Indonesia dan otomatis timnas akan lolos ke Olimpiade.

Kesempatan Kedua: Nathan Berhasil Memblokir Tembakan

Guinea sebenarnya sempat mengancam gawang Indonesia di menit 53. Namun, tembakan Soumah berhasil diblokir oleh Nathan. Jika Nathan gagal memblokir tendangan itu, skor bisa saja menjadi 0-1 untuk keunggulan Guinea. Dan peluang emas Indonesia lolos ke Olimpiade pun sirna.

Kesempatan Ketiga: Ernando Berhasil Menggagalkan Gol di Menit Terakhir

Di menit terakhir tambahan, Guinea nyaris memecahkan pertahanan Indonesia. Bah berhasil merebut bola dari Nathan dan berhadapan satu lawan satu dengan Ernando. Namun, Ernando berhasil menggagalkan tendangan Bah. Jika Ernando kurang sigap, Gol link bajoslot88 di menit akhir bisa saja membuat Indonesia tersingkir dari kualifikasi Olimpiade.

Sayang sekali, peluang emas demi peluang emas Indonesia gagal dimanfaatkan. Akhirnya, Garuda Muda harus rela tersingkir dari kualifikasi Olimpiade karena hanya mampu meraih hasil seri 0-0 melawan Guinea. Mimpi Indonesia lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 pun sirna sudah.

Aksi Mengancam Guinea Di Menit-Menit Akhir

Bah mengancam gawang Indonesia di menit ke-53. Namun, tembakannya diblokir oleh Nathan.

Pratama Arhan mendapat kesempatan setelah membuat sebuah tusukan dari kiri. Tetapi tendangannya masih terlalu lemah dan bisa diamankan oleh penjaga gawang Guinea.

Guinea hampir berhasil menerobos gawang Indonesia di injury time. Bah mencuri bola dari Nathan Tjoe-A-On dan berhadapan satu lawan satu dengan Ernando. Tetapi Ernando mampu memblokir tembakan Bah.

Momen-momen menegangkan

Babak kedua dimulai dengan kesempatan emas bagi Indonesia. Hanya 2 menit berjalan, Pratama Arhan mendapat umpan dari Oktavianus Pahabol. Sayangnya, tendangan jarak jauhnya melebar dari gawang.

Guinea terus menekan dan mendapat peluang pada menit ke-60. Tembakan jarak jauh Soumah hampir saja mengecoh Ernando. Bola menyenggol mistar gawang Indonesia. Indonesia mulai kewalahan menghadapi serangan bertubi-tubi dari Guinea.

Pertahanan yang tak tertembus

Meski Guinea terus menekan, pertahanan Indonesia berdiri kokoh. Nathan dan rekan-rekan sektror belakang lainnya berhasil mematahkan berbagai peluang emas Guinea. Termasuk peluang satu lawan satu Bah di injury time. Ernando pun berhasil menahan tembakan keras Bah.

Sampai akhir pertandingan, skor 0-0 bertahan. Indonesia gagal memanfaatkan kesempatan di babak pertama. Sementara itu, Guinea terus menekan dan mendapat peluang lebih banyak di babak kedua. Namun lini belakang Garuda Muda berdiri gagah dan tak tertembus. Hasil imbang ini sudah cukup bagus, mengingat Indonesia bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-37.

Tendangan Soumah Dan Pratama Arhan Gagal Menjebol Gawang Lawan

Soumah dan Pratama mendapatkan kesempatan emas untuk membobol gawang lawan. Sayangnya, tendangan keduanya masih belum bisa dikonversi menjadi gol. Di menit ke-53, Soumah mendapatkan bola di kotak penalti Indonesia. Namun, tendangannya masih bisa diblok oleh Nathan.

Pratama Arhan Gagal Mencetak Gol

Pratama Arhan yang baru masuk sebagai pemain pengganti mendapat kesempatan setelah melakukan tusukan dari kiri. Sayang tendangannya masih terlalu lemah dan bisa diamankan oleh kiper Guinea. Pratama masih perlu mengasah kemampuan menendang dan finishingnya agar bisa mencetak gol di laga selanjutnya.

Sebenarnya, peluang emas untuk mencetak gol sudah diberikan. Apabila tendangan kedua pemain ini bisa dikonversi, skor akhir pasti akan berbeda. Sayang, kualitas finishing para pemain Garuda Muda masih perlu ditingkatkan. Mereka harus bisa lebih tenang bajoslot88 dan fokus saat mendapatkan peluang emas di kotak penalti lawan.

Dengan hasil ini, Garuda Muda gagal untuk lolos ke Olimpiade untuk yang keempat kalinya. Mereka masih harus menunggu empat tahun lagi untuk bisa bertanding di ajang Olimpiade. Meski begitu, pengalaman bertanding melawan tim kuat seperti Guinea akan sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan dan mental para pemain muda Indonesia. Semoga di kesempatan berikutnya, Garuda Muda bisa tampil lebih maksimal dan berhasil mewujudkan impian untuk tampil di Olimpiade.

Mengapa Timnas Indonesia Selalu Gagal Lolos Ke Olimpiade?

Kesalahan strategi pelatih

Saking fokusnya pada pertahanan, timnas Indonesia sering kali kekurangan strategi menyerang. Hal ini menyebabkan sulit mencetak gol. Padahal, untuk bisa menang dan maju ke babak selanjutnya, gol adalah syarat mutlak. Pelatih timnas sebaiknya mencoba strategi ofensif yang lebih baik dan variatif agar timnas bisa mencetak lebih banyak gol.

Mentalitas pesimis pemain

Sebelum pertandingan dimulai, mentalitas pesimis sudah terbentuk di benak pemain timnas Indonesia. Mereka berpikir akan sulit menang dan gagal lagi. Mentalitas ini harus diubah menjadi lebih optimis dan percaya diri. Hanya dengan mentalitas positif, Indonesia bisa menang dan maju ke Olimpiade.

Kurangnya dukungan dari suporter

Dukungan suporter sangat berpengaruh terhadap performa timnas Indonesia. Sayangnya, dukungan suporter untuk timnas masih minim. Hal ini bisa mempengaruhi motivasi dan semangat juang para pemain. Pemerintah dan stakeholder sepakbola Indonesia perlu mendorong masyarakat untuk memberikan dukungan penuh kepada timnas.

Standar nasional yang masih rendah

Sepakbola Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara yang sudah maju ke Olimpiade. Hal ini disebabkan standar sepakbola nasional masih rendah, mulai dari kualitas pemain, pelatih, kompetisi, dan fasilitas. Pemerintah perlu meningkatkan standar sepakbola Indonesia agar bisa bersaing di tingkat internasional. Dengan standar yang tinggi, Indonesia pasti bisa lolos ke Olimpiade.

Conclusion

Apa yang bisa kita petik dari pertandingan ini? Meski kalah, skuad Garuda Muda tetap menunjukkan perjuangan yang luar biasa. Mereka bertahan mati-matian melawan serangan demi serangan dari Guinea. Namun sayang, hasil akhir tetap berpihak pada lawan.

Bagi kita para pendukung setia Timnas, jangan berkecil hati. Ini baru awal perjalanan panjang Garuda Muda menuju puncak prestasi. Masih banyak tantangan yang menanti di depan, dan kita yakin anak-anak muda kita mampu melewatinya.

Teruslah berjuang dan berlatih keras, para pemain! Seluruh bangsa menantikan kebangkitan Garuda di pentas dunia. Suatu saat nanti, mimpi itu pasti akan terwujud.