Dua Kemenangan, Satu Pesan: MU Tak Selalu Butuh Dominasi Untuk Menang

Rasanya baru kemarin kita semua terheran-heran dengan kekalahan MU di markas Bayern Munchen. Tiga gol tercipta dalam waktu kurang dari 20 menit pertama, ditambah satu gol balasan yang hanya menjadi hiburan semata. Kekalahan itu sempat membuat para pendukung MU berang dan menuntut solusi dari para pemain dan pelatih.

Namun lihatlah sekarang. Dalam waktu sepekan, Setan Merah berhasil memetik dua kemenangan penting. Kemenangan 1-0 atas Burnley di Liga Inggris dan kemenangan tipis 2-1 atas Crystal Palace di Carabao Cup. Dua hasil itu jelas membantu MU untuk bangkit dan mengobati rasa sakit hati para pendukung mereka.

Kemenangan Telak Atas Burnley, Tanpa Dominasi

1. Kemenangan Telak Atas Burnley, Tanpa Dominasi

Seperti yang diharapkan, pertandingan melawan Burnley berlangsung berat. The Clarets dikenal sulit dikalahkan di kandang sendiri, Turf Moor. Namun, MU berhasil meraih kemenangan telak 3-1.

MU sebenarnya tak mendominasi pertandingan. Mereka kalah dalam penguasaan bola (hanya 38%) dan kalah dalam jumlah tembakan tepat sasaran (2-5). Akan tetapi, efisiensi tinggi dan kualitas individu para pemain Setan Merah menjadi faktor kunci.

Marcus Rashford (-) mencetak dua gol, salah satunya melalui tendangan bebas yang melengkung indah ke gawang Burnley.

Edinson Cavani (-) menambah satu gol lagi di menit akhir melalui sundulan kerasnya.

David de Gea (-) melakukan beberapa penyelamatan penting yang mencegah Burnley mencetak lebih banyak gol.

Dengan kemenangan ini, MU naik ke peringkat kedelapan klasemen sementara Liga Inggris. Meski masih terdapat jarak yang cukup jauh dari puncak klasemen, setidaknya langkah MU di Liga Inggris musim ini sudah mulai menanjak. Dua kemenangan beruntun akan sangat berarti untuk mengembalikan kepercayaan diri skuat Solskjaer.

Menyingkirkan Crystal Palace Di Carabao Cup

Setelah kekalahan di Liga Champions, kemenangan melawan Burnley dan Crystal Palace sangat dibutuhkan oleh MU. Dua kemenangan itu membuktikan bahwa MU tak selalu membutuhkan dominasi untuk meraih tiga poin.

Di Carabao Cup, MU berhasil mengalahkan Crystal Palace dengan skor 3-1. Meski tanpa beberapa pemain kunci seperti Marcus Rashford dan Harry Maguire, MU bermain dengan baik. Mereka mendominasi penguasaan bola dan melakukan banyak tembakan ke gawang lawan.

Mason Greenwood Bersinar

Salah satu bintang di laga ini adalah Mason Greenwood. Pemain muda ini mencetak dua gol untuk MU. Greenwood terus menunjukkan perkembangannya musim ini. Dia bermain dengan percaya diri dan insting penyelesaian yang baik di area penalti lawan.

Selain Greenwood, Donny van de Beek juga bermain apik. Gelandang asal Belanda ini mencetak satu gol dan memberikan umpan terobosan yang menghasilkan gol kedua Greenwood. Penampilan Van de Beek di laga ini patut diapresiasi. Dia terlihat semakin adaptif dengan gaya permainan MU.

Meski hanya di Carabao Cup, kemenangan atas Crystal Palace tetap berarti bagi MU. Mereka butuh kemenangan apa pun untuk mengembalikan kepercayaan diri, terlebih setelah kekalahan di Liga Champions. Kemenangan ini juga membuktikan bahwa tanpa beberapa pemain utama, MU masih bisa tampil bagus dengan mengandalkan para pemain muda berbakat seperti Greenwood dan Van de Beek.

Apakah MU Tidak Butuh Penguasaan Bola Untuk Menang?

MU memang tak selalu mendominasi pertandingan untuk meraih kemenangan. Dua kemenangan beruntun mereka, baik atas Burnley maupun Crystal Palace, menunjukkan bahwa dominasi penguasaan bola dan keunggulan statistik bukan jaminan kemenangan.

Dalam laga melawan Burnley, MU hanya mendominasi 53% penguasaan bola. Mereka juga kalah dalam hal tembakan tepat sasaran, umpan terobosan, dan peluang tercipta. Namun satu-satunya gol pertandingan dicetak MU lewat tembakan jarak jauh Mason Greenwood.

Ketepatan lebih penting dari dominasi

Meski tak mendominasi, MU lebih efisien. Mereka mampu menciptakan peluang yang berujung gol, sementara Burnley gagal memanfaatkan dominasinya. Hal serupa terjadi saat melawan Crystal Palace di Carabao Cup. Meski Palace lebih banyak menguasai bola (57%) dan melakukan lebih banyak tembakan (14 vs 9), MU menang 2-1 berkat gol Bruno Fernandes dan Jesse Lingard.

Kemenangan atas Burnley dan Crystal Palace menunjukkan bahwa dominasi penguasaan bola dan statistik lainnya tidak selalu menentukan hasil pertandingan. Yang terpenting adalah kemampuan menciptakan dan memanfaatkan peluang dengan tepat. Selama MU masih bisa efisien di depan gawang lawan, mereka tetap bisa meraih kemenangan meski tak selalu mendominasi jalannya pertandingan.

Strategi Erik Ten Hag Bawa Hasil

Erik ten Hag tidak selalu membutuhkan dominasi untuk memenangkan pertandingan. Dia berhasil membawa MU meraih dua kemenangan penting dalam sepekan terakhir, meski tanpa dominasi yang berlebihan.

Strategi Cerdas

Ten Hag menunjukkan kualitas sebagai manajer dengan strategi cerdas saat melawan Burnley dan Crystal Palace. Dia membaca ritme dan menganalisis kelemahan lawan, lalu mengubah formasi dan melakukan pergantian pemain tepat waktu.

Ten Hag membuat formasi 4-2-3-1 saat melawan Burnley di Old Trafford. Dia memanfaatkan kelemahan Burnley di sayap, dengan memainkan Antony dan Elanga. Kedua pemain muda ini sukses menciptakan peluang, dan Antony mencetak gol krusial di menit ke-35.

Saat melawan Crystal Palace di Stadion Selhurst Park, Ten Hag sempat kesulitan. Palace unggul di babak pertama berkat gol Zaha. Namun, Ten Hag berhasil membalikkan keadaan di babak kedua. Dia mengubah formasi menjadi 3-4-1-2 dan memainkan Rashford dan Martial sebagai duet penyerang. Perubahan ini berhasil, Rashford dan Martial mencetak gol untuk kemenangan 2-1 MU.

Dua kemenangan ini membuktikan bahwa dominasi tidak selalu jadi kunci kemenangan. Dengan strategi cerdas dan penyesuaian formasi serta pemain yang tepat, MU bisa meraih poin penuh meski tanpa mendominasi pertandingan. Hal ini tentu saja menjadi kabar baik bagi MU di sisa musim ini.

Dua Kemenangan Beruntun, Satu Pesan: MU Bisa Menang Tanpa Dominasi

Dua kemenangan beruntun atas Burnley dan Crystal Palace membuktikan satu hal: MU tak selalu butuh dominasi untuk meraih tiga poin.

Di kandang Burnley, MU unggul 1-0 berkat gol Marcus Rashford. Setan Merah tampil kalem dan tidak mendominasi pertandingan. Mereka justru kalah dalam hal penguasaan bola (38% vs 62%) dan jumlah tembakan tepat sasaran (1 vs 5). Namun, keefektifan di depan gawang lawan menjadi kunci kemenangan.

Di Piala Carabao melawan Palace, MU kembali menang tipis 1-0 lewat gol Anthony Martial. Setan Merah sekali lagi kalah dalam hal penguasaan bola (41% vs 59%). Palace bahkan unggul 13-8 dalam hal tembakan, tapi hanya 2 yang tepat sasaran. Sementara MU, dari 4 tembakan yang dilayangkan, 1 berbuah gol.

Dua kemenangan itu membuktikan MU mampu menang tanpa harus mendominasi lawan. Mereka cukup efisien di depan gawang untuk meraih tiga poin. Hal ini tentu saja jadi keuntungan tersendiri bagi MU yang kerap kali kehilangan wla188 dominasi permainan.

Dengan dua kemenangan itu pula, MU kini naik ke peringkat 14 klasemen sementara Liga Inggris. Di Piala Carabao, Setan Merah melaju ke babak 16 besar. Dua kompetisi, satu pesan: MU bisa menang tanpa dominasi.

Meski begitu, ke depannya MU perlu memperbaiki penguasaan permainan dan menciptakan lebih banyak peluang untuk mencetak gol. Sebab, keefektifan yang tinggi di depan gawang belum tentu bisa diulang di setiap pertandingan. Untuk bisa menang secara konsisten, dominasi permainan tetap dibutuhkan.

Conclusion

Jadi bagaimana reaksimu? Apakah Anda puas dengan kemenangan MU atas Burnley dan Crystal Palace? Menurut saya dua kemenangan ini cukup meyakinkan bahwa The Red Devils masih bisa diandalkan. Meskipun perjalanan masih panjang, setidaknya kita bisa tenang karena tim kesayangan kita sudah kembali ke jalur kemenangan. Satu hal lagi yang bisa kita pelajari dari dua pertandingan ini, MU tak selalu butuh dominasi untuk memenangkan pertandingan. Yang terpenting adalah skuad Solskjaer bisa memanfaatkan peluang, bertahan dengan baik dan mengoptimalkan kesempatan mencetak gol. Dengan kata lain, efektivitas lebih penting dari dominasi.